Jumat, 08 September 2017

Pengertian Ludruk
 
Ludruk sebagai sebuah nama dapat dicari makna etimologisnya yang diperoleh dari berbagai informasi yang relevan. Informasi ini diperoleh dari tokoh seniman dan budayawan ludruk. Secara etimologis, kata ludruk berasal dari kata molo-molo dan gedrak-gedruk. Molo-molo berarti mulutnya penuh dengan tembakau sugi (dan kata-kata, yang pada saat keluar tembakau sugi) tersebut hendak dimuntahkan dan keluarlah kata-kata yang membawakan kidung, dan dialog. Sedangkan gedrak-gedruk berarti kakinya menghentak-hentak pada saat menari di pentas (Ahmadi, 1987:7). Pendapat lain mengatakan bahwa ludruk berasal dari kata-kata gela-gelo dan gedrak-gedruk. Gela-gelo berarti menggeleng-nggelengkan kepala pada saat menari, dan gedrak-gedruk berarti menghentakkan kaki di pentas pada saat menari.

Apabila disesuaikan, kedua pendapat tersebut memiliki pengertian yang sama, yaitu verbalisasi kata-kata dan visualisasi gerak. Dengan kata lain, terdapat unsur nyanyian (kidung) dan unsur tari atau unsur bahasa dan gerak. Unsur bahasa atau verbal dalam ludruk terdiri atas dua macam bentuk verbal, yaitu nyanyian (kidungan) dan dialog (narasi). Sedangkan unsur gerak dapat berupa tarian pada saat mengidung dan lakuan (action) pada saat memainkan peran di pentas.

Lakuan di pentas ludruk dapat disamakan dengan lakuan dalam drama atau teater secara umum. Gerak atau lakuan yang dapat disaksikan pada saat pementasan ludruk bukan hanya dilakukan pada saat pentas cerita berlangsung, tetapi juga pada saat kidungan sebelum pertunjukan cerita dimulai. Gerak-gerik khas pada saat itu justru muncul secara artistik sebagai gayatampil pemain, di samping ditemukan pada saat adegan dagelan sebagai rangkaian kidungan.

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Blog Archive

Cari Blog Ini

Popular Posts