Sabtu, 09 September 2017


Hello Traveller, kalau kalian sedang berlibur di Surabaya dan bosen hanya keliling dari Mall ke Mall, cobalah menikmati suasana berbeda dengan mampir ke Museum Mpu Tantular. Mungkin  kalian akan mengernyitkan dahi atau mengendikkan bahu. Ogah! Males! Eits tunggu dulu.
Saya juga awalnya begitu. Sama sekali tidak tertarik pergi ke sana. Beberapa kesempatan, saya ke Museum Mpu Tantular, hanya di seputar Aula karena menghadiri suatu acara. Salah satu fasilitas memang Aula yang bisa disewa oleh masyarakat umum. Nah, beberapa waktu lalu, saya meyempatkan diri karena kewajiban sebagai seorang Ibu, menemani anak he he. Ternyata, saya sangat menikmati jalan-jalan saya hari itu.


Gapura

Dibandingkan tiket nonton film, tiket masuk ke museum hanya sepersepuluhnya saja. Yaitu untuk dewasa Rp. 4000,-  untuk anak-anak Rp. 3.000,-. Tuh kan murah pakai banget. Museum hanya buka di hari Selasa hingga Minggu.  Untuk hari Senin dan hari besar, ruang pameran tutup. Tapi jika membutuhkan informasi seputar acara budaya, kantor pelayanan tetap dibuka. Hari Selasa hingga Kamis, buka dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Hari Jum’at, Sabtu dan Minggu ditutup lebih cepat sekitar pukul 13.30 WIB

Museum Mpu Tantular resmi menempati lokasinya yang sekarang di Jalan Buduran Sidoarjo (sebelah barat Jembatan Layang Buduran), tanggal 14 Mei 2004. Sebelumnya berlokasi di Jalan Taman Mayangkara No. 6 Surabaya, yang sekarang menjadi Gedung Perpustakaan Bank Indonesia. Tempatnya sangat mudah dijangkau. Dari terminal Bungurasih hanya sekitar, 10 km. Kalau ditempuh dari pusat kota Surabaya sekitar 17 km. Bisa naik kendaraan pribadi atau angkot. Kamu tinggal melalui jalan raya utama yang membelah kota Surabaya, lurus ke  arah selatan. Ingat, jika sudah menemui Jembatan Layang Buduran, kamu harus melewati jalan di bawah, jangan naik ke jembatan yaa…

Di area museum yang luasnya sekitar 3,28 hektar, panca indra akan dimanjakan dengan berbagai macam artefak dan  benda bernilai sejarah. Mulai dari koleksi uang kuno, perhiasan, kendaraan kuno, alat-alat dari batu dan lain-lain. Di areal museum ada sekitar 12 unit bangunan.  Di pintu masuk kita akan disambut oleh sebuah joglo yang lumayan luas. Biasanya pengunjung memanfaatkannya untuk duduk-duduk melepas lelah, setelah berkeliling museum.

Kemarin saya menyusuri hampir ke semua bagian museum. Hanya saja, saya tidak sempat masuk ke Gedung Perpustakaan dan Gedung Pameran Tuna Netra karena  tutup. Inilah sekilas hasil cuci mata dengan benda-benda kuno.
Perpustakaan yang belum sempat saya singgahi.

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Blog Archive

Cari Blog Ini

Popular Posts